Seni arsitektur batak mempunyai corak
tertentu, bentuk dan ukir-ukirannya. Rumah batak yang memakai ukir-ukiran
tradisional disebut Ruma gorga.
Biasanya tiang dan dingding rumah batak yang terbuat dari papan atau kayu
tersebut diberi ukir-ukiran bermacam motif dan gambar yg unik. Warna yang biasa
dipakai untuk ukir-ukiran tersebut terdiri dari 3 warna dasar yaitu putih,
hitam dan merah yang disebut ‘bonang
manalu’, warna tersebut mengandung arti: kebijakan, kesucian dan kekuatan.
Gambar dan motif-motif tersebut
mempunyai makna tersendiri, lukisan binatang sering terlihat pada ukiran ruma
gorga, salah satunya ialah gambar cicak(boraspati) atau kerbau yang
melambangkan kesuburan tanah. Relief gorga pada rumah batak mempunyai arti-arti
khusus, antara lain :
-Gorga patung
ulu ni horbo martanduk; menggambarkan pengharapan habaoaon yaitu
harajaon dengan pengertian tanggung jawab.
-Gorga susu
(tarus wanita); menggambarkan pengharapan soripada hangoluon yaitu
kehidupan yang bersumber dari ibu.
-Gorga boraspati
(cicak); menggambarkan pengharapan hadumaon yaitu sejahtera seisi rumah,
aman dan damai.
-Gorga ulupaung;
gambaran paneon yaitu pelindung agar seisi rumah sehat sehat jasmani dan
pengharapan penghambat aji-ajian (niat jahat orang lain).
-Gorga tompi;
gambaran pengharapan manompi anak dohot boru yaitu agar anak-anak turunan
penghuni rumah tidak sakit-sakitan dan jangan ada yang meninggal sampai saur
matua.
-Gorga liat;
gambaran pengharapan agar seisi rumah marsangap dohot martua yaitu mulia dan
berketurunan.
-Gorga ture-ture;
gambaran pengaharapan pantun yaitu semua seisi rumah tekun penuh sopan santun.
-Gorga
sitindangi; gambaran pengharapan kejujuran yaitu berpegang pada adat dan
hukum.
-Gorga
pandingdingan; gambaran pengharapan sae soada mara yaitu jauh dari mara
bahaya.
-Gorga jolo;
gambaran hasadaon yaitu agar seisi rumah tetap bersatu, damai
-Gorga ngingi; menggambarkan pengharapan mangalo na so hasea yaitu menentang segala yang tidak bermanfaat.
-Gorga ngingi; menggambarkan pengharapan mangalo na so hasea yaitu menentang segala yang tidak bermanfaat.
-Gorga siopat
suhi; gambaran pengharapan adat suhi ni ampang na opat yaitu adat
kekerabatan yaitu bahwa dengan ’suhi ni ampang na opat’, dalam fungsi
kekerabatan utama DNT(Dalihan Natolu).
-Gorga Bintang;
gambaran pengharapan sinta-sinta yaitu agar sejahtera anak dan boru.
-Gorga gaja
dompak; menggambarkan pengharapan margogo mandopang musu yaitu kekuatan
melawan segala bathil.
-Gorga silindu
ni pahu; gambaran pengharapan hadumaon na so mansohot yaitu
kesejahteraan terus menerus.
-Gorga manuk;
gambaran pengharapan panungguli yaitu agar anak-anak dari kejauhan tetap ingat
akan keluarga di bona pasogit.
-Gorga hujur ;menggambarkan pengharapan
hamonangan yaitu monang maralo musu, talu maralo dongan yang maksudnya agar
semua penghuni menang terhadap segala kejaliman tetapi megalah untuk kebaikan.
-Gorga simataniari ;
menggambarkan matahari yang merupakan sumber kehidupan manusia
-Gorga desa naualu ;
menggambarkan 8 penjuru mata angin yang sangat berkaitan erat dengan aktivitas ritual suku batak
-Gorga singa-singa ;
menggambarkan tuan rumah sebagi orang yang kuat , kokoh , dan pemberani dan berwibawa.
artikel bisa saja di rubah atau di edit di lain waktu, artinya adanya penambahan informasi yang berguna.
Apakah ada deskripsi lebih spesifik ttg boraspati..klu ada bs tolong dishare..
BalasHapusSy butuh utk tgs kuliah..
Trims....
trimakasih infonya,,
BalasHapussangat bermanfaat,,
salam sukses,,,
https://worldbatakcommunity.blogspot.com
BalasHapus